Mei 23, 2012

Pantai Suluban, Surga Tersembunyi di Pulau Bali

Hari kelima trip di Bali kami hiasi dengan mengunjungi tempat-tempat yang cukup bervariasi. Setelah mengunjungi Taman Budaya GWK dan Pura Uluwatu, kami beranjak ke pantai, tidak tanggung-tanggung, hari ini kami akan mengunjungi dua pantai sekaligus, yakni Pantai Suluban dan Pantai Dreamland.

Tulisan kali ini saya akan membahas tentang Pantai Suluban terlebih dahulu.
Beranjak dari Pura Uluwatu, walaupun sedikit saltum (salah kostum, hehe), kami langsung menuju ke Pantai Suluban, masih dalam wilayah Desa Pecatu, Kabupaten Badung, hanya berjarak sekitar 3km dari Pura Uluwatu. Untuk masuk ke dalam objek wisata ini tidak ada biaya tiket masuk yang harus dikeluarkan. Pengunjung cukup membayar biaya parkir kepada penduduk setempat yang mengelolah parkir disana.


Kenapa pantai ini diberi nama Pantai Suluban yang dalam bahasa Bali mempunyai arti berjalan atau lewat di bawah sesuatu adalah karena untuk menuju pantai ini, kita harus melewati jalanan terjal dan goa batu karang terlebih dahulu. Asal kata suluban sendiri berasal dari kata mesulub yang berarti berjalan atau lewat di bawah sesuatu.



Mempunyai jarak sekitar 32km dari arah Selatan Kota Denpasar, Pantai Suluban telah menjadi pantai favorit peselancar karena deburan ombak yang memang cocok untuk berselancar. Selain para peselancar, pantai ini juga banyak dikunjungi oleh para penikmat keindahan alam, karena pantai ini menyajikan panorama indah yang berbaur dengan pemandangan bukit-bukit di ujung selatan Bali.


Tidak dipungut biaya tiket masuk bukan berarti pantai ini minim fasilitas. Beberapa fasilitas seperti restoran, bar, dan tempat penyewaan alat-alat surfing telah tersedia disini. Pantai ini masih sepi jika dibandingkan dengan Pantai Kuta dan Pantai Dreamland, cocok sebagai tempat untuk bersantai sembari menikmati keindahan alamnya yang akan membuat Anda ketagihan untuk kembali ke pantai ini lagi! :)


Mei 08, 2012

Pura Luhur Uluwatu, Pura Berbalut Keindahan Alam di Bali

Masih dalam hari yang sama, hari ke-5 perjalanan kami di Pulau Dewata, Bali, dari Taman Budaya GWK, kami beranjak ke Pura Luhur Uluwatu.

Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu adalah salah satu pura objek wisata terkenal di Bali. Pura Uluwatu terletak di ujung barat daya Pulau Bali, di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut. Tepat di bawah Pura adalah Pantai Pecatu, lokasi favorit peselancar dan event-event bertaraf internasional.


Pura Uluwatu yang terletak pada ketinggian 97m di atas permukaan laut ini masuk ke dalam wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Pura ini merupakan Pura Sad Khayangan yang oleh umat Hindu dipercaya sebagai penyangga dari 9 mata angin. Kepada pengunjung, Pura yang pada mulanya digunakan sebagai tempat untuk memuja Empu Kuturan, seorang pendeta suci dari abad ke-11 ini menyuguhkan keindahan panorama alamnya yang bercampur dengan buih-buih putih cantik hasil hantaman ombak yang memukul dinding karang yang dapat dilihat dari atas tebing.


Untuk masuk ke dalam area pura ini, Anda akan dikenakan biaya retribusi sebesar Rp1.000 dan tiket masuk sebesar Rp3.000/orang. Seperti halnya pura lain, sebelum masuk ke dalam area pura, pengunjung akan diminta untuk mengenakan kain dan tali pengikatnya. Khusus untuk Pura Uluwatu, karena di dalam area pura banyak terdapat monyet-monyet yang berkeliaran bebas, sebelum masuk para pengunjung akan diminta untuk melepaskan perhiasan seperti anting-anting, kalung, topi, kacamata dan menyimpannya di dalam tas, karena ditakutkan akan dirampas oleh monyet-monyet tersebut. Pada saat saya berkunjung kesana, saya sempat melihat kacamata seorang turis asing yang diambil oleh seekor monyet.


Hal populer lainnya dari Pura Uluwatu adalah tari kecak, salah satu tarian Bali yang paling populer. Tari kecak sebenarnya bisa ditemukan di beberapa tempat di Bali, tetapi pertunjukan tari kecak yang paling menarik adalah pertunjukan tari kecak di Pura Uluwatu, karena disini pertunjukan dimulai pada pukul 18.00 waktu setempat, atau tepat menjelang matahari terbenam. Keindahan matahari terbenam di Pura Uluwatu sudah tidak perlu diragukan lagi. Perpaduan tari kecak dan matahari terbenam di Pura Uluwatu menjadi suatu paket yang selalu dinantikan oleh para wisatawan. Sayang, kami tidak bisa menyaksikan secara langsung tari kecak yang disuguhkan dengan keindahan matahari terbenam di Pura Uluwatu.

Sempatkan diri Anda mengunjungi Pura Uluwatu dalam perjalanan Anda di Pulau Dewata dan Anda akan selalu ingin kembali kesini untuk menyaksikan budaya Bali berbalut panorama alam nan indah di Pura Uluwatu.