Juli 05, 2018

Where We Stay: Banten: Pop! Hotel Airport Jakarta

Selama ini saya biasanya traveling sendiri atau bersama teman. Pada bulan Mei tahun lalu, untuk pertama kalinya saya mengajak serta keluarga saya untuk traveling bersama. Mengajak orang tua dan bayi berusia 7 bulan untuk pertama kalinya traveling bersama membuat saya melakukan persiapan ekstra. Salah satunya, menimbang kondisi lalu lintas di Jakarta dan jam penerbangan kami, saya akhirnya memutuskan untuk menginap di hotel yang letaknya dekat dengan bandara satu malam sebelum penerbangan. Dan akhirnya pilihan jatuh kepada Pop! Hotel Airport.


Hotel ini letaknya tidak jauh dari pintu keluar tol. Hotel yang sangat colorful ini menawarkan free airport shuttle service dan breakfast. Sebagai hotel transit, kamar hotel ini memang tidak luas, tetapi desain kamarnya sangat atraktif dan saya serta keluarga merasa cozy disini.







Saya memesan dua kamar disini. Mendapatkan kamar yang letaknya berseberangan membuat saya bisa menikmati view dari dua sisi yang berbeda. Kamar yang terletak disebelah kiri memberikan saya view danau dengan banyak pepohonan membuat saya merasakan suasana seperti di pedesaan, dan kamar yang terletak disebelah kanan memberikan saya view gedung (hotel) dan jalan raya seperti layaknya suasana perkotaan.




Fasilitas:

  • Safe deposit box
  • Bath towels, soap, shampoo, toilet paper
  • LED TV
  • Free Wi-Fi
  • Free parking
  • Free breakfast for two
  • Free airport shuttle service



Review:
  • Sebagai hotel transit, tentu saja letak hotel ini dekat dengan bandara, sehingga kita tidak perlu khawatir dengan kondisi lalu lintas. Free airport shuttle service yang disediakan oleh pihak hotel membuat kita bisa sampai di bandara tepat waktu. Resepsionis akan membantu kita untuk menentukan jam yang tepat bagi kita untuk berangkat menuju bandara.
  • Walaupun kamar hotel tidak luas, tetapi desain kamar sangat atraktif dan cozy. Kamar nyaman dan bersih, serta sangat colorful, enak dipandang.
  • Saya sangat menyukai view dari kamar hotel ini.
  • Free wi-fi yang disediakan memiliki kecepatan yang cukup bagus.
  • Breakfast disediakan dalam box, porsinya terlalu sedikit untuk saya 😀
  • Hanya tersedia satu water dispenser, terletak dilantai paling bawah diruang sarapan. Karena traveling bersama bayi, kami memerlukan air panas untuk membuat susu. Perlu waktu lumayan lama untuk mengisi termos air panas kami karena menunggu air panas dari water dispenser.



Pop! Hotel Airport Jakarta
Jl. Raya Bandara No. 106
Rawa Bokor
Benda
Kota Tangerang
Banten 15125
Ph. +6221 294 05678

*for more information, visit  https://www.pophotels.com/POP!-Airport

Where We Stay: Banten

* * * T a n g e r a n g * * *

Pop! Hotel Airport


Maret 26, 2017

Good News from My Hometown: Batu Ampar

Selamat Tahun Baru 2017! Well, it's kinda late ya, sekarang kita sudah sampai pada akhir bulan ketiga pada tahun ini dan ini merupakan postingan pertama saya di blog ini tahun ini dan saya ingin mengawalinya dengan sebuah kabar gembira, sesuatu yang menggembirakan, paling tidak untuk saya, untuk semua warga di kampung halaman saya, Batu Ampar.

Batu Ampar dari kejauhan

Mungkin saya sedikit terlambat untuk membagikan berita bahagia ini, karena sudah sejak tahun lalu saya mendengar berita ini. So, this is actually kind of a very late post. Walaupun begitu, saya tetap sangat ingin berbagi berita bahagia ini.

Jika membaca beberapa postingan pertama saya diawal blog ini, maka diketahui bahwa saya berasal dari sebuah desa kecil di Kalimantan Barat yang bernama Batu Ampar (baca tentang Batu Ampar disini dan disini).



Batu Ampar adalah sebuah desa kecil yang menurut saya termasuk kedalam salah satu desa yang tertinggal akibat pembangunan yang tidak merata. Disini, saya pernah menulis mengenai pendidikan di Batu Ampar yang perkembangannya tidak efektif, terhambat, misalnya karena faktor kurangnya pasokan listrik disana. Listrik yang pada hari biasa (baca: jika tanggalan kalender berwarna hijau) hanya menyala dari pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB keesokan harinya dan pada hari minggu/libur (jika tanggalan kalender berwarna merah) mendapat tambahan listrik yang menyala dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB tidak cukup untuk menunjang kegiatan belajar mengajar disana sehingga pendidikan disana tidak bisa berkembang secara optimal. Di kota, dimana semua murid sudah akrab dengan komputer sejak SD (Sekolah Dasar), di Batu Ampar komputer baru bisa mulai dijamah oleh pelajar disana pada tahun 2003, itupun hanya untuk pelajar SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan dengan unit yang sangat terbatas dan waktu yang sangat terbatas karena faktor listrik tersebut. Bisa dibayangkan bagaimana dan berapa lama waktu yang dibutuhkan seorang siswa untuk menunggu giliran untuk menyentuh sebuah komputer.

Dan tibalah hari itu, 17 Agustus 2016, hari dimana Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke-71 tahun. Pada hari itu, saya merasa Batu Ampar mendapatkan kado hari kemerdekaan terbaik, ever. Ya, sejak hari itu, 17 Agustus 2016, Batu Ampar mendapatkan pasokan listrik yang cukup sehingga listrik dapat menyala selama 24 jam setiap harinya. What a good news. Semoga listrik akan tetap menyala sepanjang hari seperti itu sampai selamanya.

matahari terbenam di Batu Ampar (photo credit to my cousin @fendyaloi)

Dengan adanya perkembangan pembangunan di Batu Ampar, saya sangat berharap agar pembangunan akan terus dan terus berlanjut, tidak hanya di Batu Ampar, tetapi juga di daerah tertinggal lainnya.