September 29, 2011

Pontianak, Kota Khatulistiwa

Now, talk about Pontianak. Tapi sebelumnnya gue pengen banget kasi liat apa yang bisa loe temukan sepanjang jalan dari Batu Ampar menuju Pontianak.

Perjalanan dari Batu Ampar menuju Pontianak hanya bisa dituju lewat jalan laut. Seperti yang loe baca ditulisan gue yang sebelumnya, loe bisa naik speedboat ato kapal air, tergantung loe mo cepat ato lama dilaut. Laut? Yup, loe ga cuma nyusurin sungai, tapi loe bakalan ngelewatin laut! Ini beberapa view yang bisa loe liat sepanjang perjalanan. Yang ini kL loe lagi di sungai, kL uda masuk laut ya ga keliatan apa-apa lagi, seakan di depan loe itu air semua.


Trus loe juga bisa liat yang dibawah ini ni, dipake penduduk setempat untuk nangkep ikan, udang, kepiting. Sssttt, kL beli hasil laut langsung dari sini lebih murah :)


Trus disono loe bakalan banyak liat kapal kayak gini ni, ini alat transportasi disono. kL kapal air yang dipake untuk angkutan dari Batu Ampar ke Pontianak juga kayak gini bentuknya, tapi yang pasti ukurannya lebih gede dari ini, biar bisa ngangkut penumpang.


Trus sebelum ampe Pontianak, loe bakalan ngelewatin daerah yang namanya Kubu. kL loe pake speedboat jarang singgah kesono, tergantung ada penumpang yang turun ato ga, tapi kL loe pake kapal air, udah pasti loe bakalan singgah kesono. Ini penampakannya ni:


Trus setelah ngelewatin Kubu, ga lama kemudian loe bakalan ampe di dermaga, nama daerahnya Rasau Jaya. Dari Rasau Jaya ke Pontianak kira-kira bisa ditempuh sekitar 1 jam lebih, jalanan yang rusak menjadi penghambat kecepatan kendaraan. Setau gue disono tanahnya gambut banget, jadi jalan setelah diperbaiki, ga lama kemudian rusak lagi, apalagi kL air laut lagi pasang, jalanan terendam, mempercepat kerusakan jalan.

Hal yang diingat orang ketika kita menyebut Pontianak adalah Khatulistiwa dan Sungai Kapuas. Yup, Pontianak mank dikenal sebagai Kota Khatulistiwa karna dilalui oleh garis lintang nol derajat bumi, tepatnya di area yang dinamakan Siantan, dan disana dibangun tugu Khatulistiwa tepat di tempat yang dilewati oleh garis lintang nol derajat bumi.


Dan Sungai Kapuas, merupakan sungai terpanjang di Indonesia yang membelah kota Pontianak. Setiap bulan puasa, akan ada banyak meriam karbit yang dibunyikan disepanjang Sungai Kapuas. Konon itu merupakan tradisi yang dilakukan untuk mengusir kuntilanak dengan suara dari meriam karbit itu.

Selain Tugu Khatulistiwa dan Sungai Kapuas, tempat lain yang bisa dijadikan tempat tujuan wisata adalah Keraton Kadariah yang terletak di Pontianak Timur, yang merupakan pusat pemerintahan pada jaman Sultan   Syarif Abdurrahman Alkadrie. Gue inget banget waktu gue masih SLTP, gue punya 2 temen yang masih keturunan sultan. Mereka cerita kL mereka punya tradisi memberi nama depan anak cowo dengan 'Syarif' dan anak cewe dengan 'Syarifah'.


Ada banyak etnis yang bermukim di Pontianak. Perbedaan ini menjadi salah satu daya tarik Pontianak dengan beragam budaya yang ada. Jika pada perayaan Hari Raya Idul Fitri ada tradisi meriam karbit, Suku Dayak memiliki pesta syukur atas kelimpahan panen yang disebut Naik Dango, pada perayaan Hari Imlek ada tradisi Barongsai dan Naga. Etnis Tionghoa disana juga punya tradisi makan bak cang, menjadikan bak cang salah satu wisata kuliner disana :)






Dan yang khas banget dari Pontianak adalah Lidah Buaya. Tanaman itu bisa dengan gampang ditemukan di daerah Siantan. Dari lidah buaya itu sendiri diolah menjadi minuman dan dodol. Hasil bumi ini juga menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat disana.




Untuk yang suka wisata kuliner, Pontianak tidak hanya memiliki lidah buaya, masih banyak makanan terkenal lainnya, misalnya sotong pangkong. Sotong pangkong hanya ada pada bulan puasa. Para penjual sotong pangkong akan membuka stand mereka di sepanjang Jalan Merdeka. Sotong Pangkong adalah salah satu makanan favorit gue :)
Selain itu, untuk yang doyan dodol, Pontianak memproduksi beragam dodol, mulai dari dodol duren, dodol lidah buaya, dodol labu, dan masih banyak dodol lainnya.
Pada malam minggu, Jalan Gajah Mada dan Jalan Tanjung Pura akan dipenuhi oleh ABG yang jalan-jalang keliling kota pake sepeda motor. Mereka biasanya akan singgah di tepi jalan untuk menikmati liang teh, tau swan, ca kwe, chai kwe, bak pao, es kacang merah, air tahu (susu soya). Suasana kayak gini ga bakalan loe temuin di Jakarta :)
Makanan khas lainnya di Pontianak, maaf tidak halal, misalnya kwe cap, kwe kia theng, dan pwe ki mue (bubur pesawat). Dan yang biasanya gue jadiin oleh-oleh dari Pontianak ada keladi dan kue bingke :)

September 28, 2011

Batu Ampar, My Hometown

Karna urusan kerjaan, dari tahun 2010 gue move ke Jakarta. Gue pengen banget ngenalin kampung halaman gue, really, such a beautiful place!

Gue lahir di Batu Ampar, salah satu desa di Kalimantan Barat. Dulu Batu Ampar menjadi bagian dari Kecamatan Padang Tikar, dan masuk ke dalam wilayah asuhannya Mempawah, tapi karena ada pemekaran daerah, akhirnya Batu Ampar pisah dari Mempawah dan masuk menjadi bagian dari Kabupaten Kubu Raya (gue sering bingung, kenapa ga masuk Pontianak aja ya), Kalimantan Barat. Ini foto Batu Ampar, gue ambil dari speedboat waktu akan meninggalkan Batu Ampar menuju Pontianak.


Mungkin kalian yang membaca tulisan gue ada yang bingung sama daerah ini atau mungkin ada yg belum pernah denger juga. Yup, Batu Ampar emank cuma desa kecil, trus memang menjadi nama dari lebih dari 1 daerah di Indonesia, setau gue ada 4 si, 1 itu hometown gue, trus di Kutai - Kalimantan Timur, di Madura, terakhir di Batam - Riau, jauh banget ya, hehe.

Gue tinggal disama ampe lulus SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama). Mungkin yang tinggal di kota besar ga pernah ngerasain bagaimana suasananya sekolah di pedesaan. 1 hal yang pasti berbeda, setiap Sabtu kita ada suatu kegiatan, kalau menurut gue sih seru, kita nebas rumput, haha :)

Jadi sekolah kita itu, terutama SLTP gue, sekitar sekolah itu masih hutan, jadi tiap Sabtu itu biasanya kita diminta untuk bawa peralatan masing-masing, kebanyakan sih bawa clurit, ada juga yang bawa cangkul. Jadi pernah (mungkin lebih tepatnya sering), setelah hujan itu kan pada banjir tu, jadi kita semua pada lepas sepatu, ganti baju olahraga, trus langsung deh turun menebas rumput. Dari kegiatan itu banyak variasi feedback dari masing-masing murid, ada yang nikmatin, ada yang jijik untuk bersentuhan langsung dengan tanah karna takut ada cacing, but me, i enjoyed it! :) Oh ya, trus kita tuh kalau berangkat sekolah kebanyakan on foot atau ga pake sepeda, mo jalan kaki atau pake sepeda biasanya kita selalu rame2 :)

Pendidikan di Batu Ampar bisa dibilang tertinggal. Jaman gue tamat SLTP, tahun 2002, disana belum ada SMA-sederajat. Itu yang buat gue harus ngelanjutin sekolah di Pontianak. Tapi gue seneng banget, setahun setelah gue di Pontianak, akhirnya di Batu Ampar ada SMK. SMK doank, gada SMA. SMK itu dengan bangunan yang seadanya, hanya ada beberapa ruang kelas, dibangun dan dikelola oleh salah satu guru SLTP gue. SMK itu juga dengan fasilitas  yang seadanya, terakhir kali gue denger disana cuma ada 2 unit komputer, digunakan secara bergilir oleh para siswa dengan waktu yang terbatas. Selain itu pelajaran komputer seakan menjadi mata pelajaran ekskul, karena tidak dimungkinkan untuk diajarkan pada hari sekolah (Senin-Sabtu), hanya bisa pada hari Minggu, itupun dengan waktu yang terbatas. Miris memang, tapi begitulah keadaannya. Pada hari kerja listrik hanya menyala jam 5pm-6am, pada hari Minggu dan hari libur bertanggal merah dikalender, akan ada tambahan listrik yang menyala dari jam 8am-2pm.

Selain suasana sekolah disana, dan setelah mengunjungi beberapa tempat di Indonesia, 1 hal yang membuat gue selalu kangen sama Batu Ampar adalah airnya.

Batu Ampar adalah daerah pegunungan. Supply air di rumah kami adalah air yang mengalir langsung dari gunung. Bayangkan, Anda bangun pagi, mandi, betapa sejuknya air yang membasuh tubuh Anda! Belum ada air dari daerah manapun yang bisa membandingi air disana, agh.., segarnya.. :D

Bedanya dengan di Puncak, Bogor, Batu Ampar desanya ga sedingin Puncak, malah bisa dibilang panas karena dekat dengan garis khatulistiwa, tapi air disana tetep masih dingin, walaupun mandi di siang bolong, ga mempengaruhi dinginnya air disana.

1 hal yang pasti, udara disana masih bersih, sangat berbeda jauh dengan udara di Jakarta. Salah satunya karena disana kendaraan bermotornya masih sedikit kali ya. Di Batu Ampar itu jalan rayanya cuma muat 1 mobil doank, kalau 2 mobil papasan, ga bisa lewat deh, makanya disono gada mobil, paling banter sepeda motor doank :) Disana masih ada becak lo.. :)

Pada akhir tahun, air laut menjadi pasang, dibawah rumah bakalan digenangi air laut dan jarak beberapa rumah ada jembatan kayu (gang) yang juga digenangi air laut. Waktu kecil, kita sering banget nanggok ikan (nangkap ikan pake keranjang plastik yang biasa untuk nyimpen sayur :D ) kalau air lagi pasang :)

Now, bicara masalah daerah wisata. Sebenarnya banyak banget daerah yang menurut gue punya potensi wisata disana, cuma ya seperti biasa, 'penyakit' di Indonesia, gue ga nyalahin juga ga membenarkan pemerintah, tapi kurangnya kesadaran dari semua pihak membuat daerah wisata tidak tersentuh dan tidak di eksplor. Sebut saja Batu Gajah dan Pulau Gelanggang. Daerah itu bagus kalau dirawat dan diberi fasilitas yg memadai, dan gue yakin akan menarik minat wisatawan, secara jaman sekarang banyak banget yg pengen menghilang dari hiruk pikuk daerah perkotaan. kalau lagi libur imlek gue inget banget pada berbondong-bondong ke pantai di Padang Tikar :)

Batu Gajah, dinamakan begitu karna konon batu disana bentuknya mirip gajah, gue ga bisa ngeliat bentuk batunya secara jelas, mungkin harus dari sudut pandang tertentu. Berikut view yang bisa loe liat dari Batu Gajah.



Dibawah ini penampakan Pulau Gelanggang. Pulaunya ga berpenghuni, deket banget ma daerah Bumi Raya, kadang mereka pada berenang dari Bumi Raya ke Pulau Gelanggang. Konon katanya dibawah pulau ini ada pusaran air.



Batu Ampar yg merupakan daerah pegunungan juga enak banget dipake buat yang suka tracking. Dulu banget gue pernah beberapa kali naik gunung. Kebetulan gue punya saudara jauh yg rumahnya di daerah pegunungan. Dari atas gunung kita bisa ngeliat laut! :) Ini view yang bisa loe liat dari Batu Ampar :)


Makanan khas Batu Ampar? Pisang asap! Mungkin di daerah lain juga ada pisang asap, cuma pasti rasanya beda, enakan yang di Batu Ampar :) kalau gue pulang kesono, makanan yang wajib gue makan itu sate ayam, bihun goreng, soto ayam, semuanya murah dan enak, gada yang ngalahin de!! Yang masak bihun goreng itu kalau bahasa sono dipanggil 'theu shiu', tangan pertama, ranking 1 :)

Haha, that's it, that my hometown. Untuk menuju kesana, loe dari Pontianak harus menuju ke daerah Kubu, disana ada beberapa pelabuhan kecil, kalau bingung bisa tanya-tanya sama penduduk setempat. Perjalanan dari Kubu ke Batu Ampar memakan waktu 1-2jam lebih kalau pake speedboat, tergantung kecepatan speedboat yang kita naiki, kalau pake kapal biasa bisa sekitar 5 jam-an.

Welcome Post


hi, there.


Ini blog kedua gue. Gue inget banget kalo blog pertama gue tu waktu jaman gue masih kuliah, itu juga gue buat blognya karna ada tugas mata kuliah Pemrograman Web yang mengharuskan mahasiswa untuk buat blog :)

Blog gue kali ini karna akhir2 ini muncul keinginan yang kuat banget dari gue: gue pengen nulis! Nah, tulisan gue kali ini gue akan posting tulisan2 gue tentang Indonesia. Gue takjub banget ma Indonesia, Indonesia is really amazing! Gue pengen banget sharing tentang pengalaman gue mengunjungi wilayah2 di Indonesia and I hope that u guys would love Indonesia too, so suatu saat kalian akan lebih memilih untuk mengunjungi wilayah2 di Indonesia than jalan2 keluar negeri :)