Oktober 30, 2012

Itinerary: Bali Trip

We just never get bored with Bali, right?!
Bali memiliki banyak sekali tempat wisata yang tidak akan bisa habis di eksplor. Inilah alasan kami tidak menolak kesempatan untuk kembali mengunjungi pulau yang terkenal dengan nama Pulau Dewata ini.


Lalu, kesempatan itupun datang. Sebuah newsletter masuk ke e-mail kami. Salah satu perusahaan penerbangan akan segera melangsungkan promo! Segera, kami membuka kalender kerja kami untuk menyesuaikannya dengan jadwal trip. Akhirnya, kami membeli tiket pesawat promo untuk penerbangan yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 2012.


Maka, 6 hari 5 malam adalah lamanya trip yang akan kami lakukan kali ini. Seperti biasa, kami menyusun itinerary, sebagai berikut.



Day 1
Flight dari Soekarno Hatta International Airport menuju Ngurah Rai Internasional Airport, Denpasar.
Sesampainya di Bali, kami berencana untuk langsung melanjutkan perjalanan kami menuju Candidasa, melewati Sanur. Kami telah melakukan perjanjian sewa-menyewa motor sejak dari Jakarta. Kami akan melakukan transaksi tersebut langsung di Bandara Ngurah Rai, Denpasar.

Day 2
Sepeda motor sewaan kami akan kami tinggalkan sementar di Candidasa. Hari ini kami berencana melakukan rafting di Sungai Telagawaja. Kami akan dijemput dengan kendaraan operasional yang telah disediakan oleh pihak penyelenggara rafting. Sepulangnya dari rafting kami akan melanjutkan perjalanan menuju Kintamani.

Day 3
Bermalam di Kintamani, kami berniat untuk mengunjungi Danau Batur dan Pura Besakih pada hari ini, dan setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Bedugul.

Day 4
Kami berencana untuk mengunjungi Gitgit Waterfall dan Danau Beratan pada hari ke-4 kami di Bali. Selanjutnya kami akan melanjutkan perjalanan menuju Ubud untuk menikmati suasana di Ubud.
Tetapi pada akhirnya, pada hari ke-4 ini kami memang bermalam di Ubud, tetapi tidak bisa menikmati Ubud, karena kami diharuskan untuk melakukan perjalanan Ubud - Kuta - Ubud agar kupon Kuta Theater yang telah kami beli sebelumnya tidak hangus.

Day 5
Di Ubud, kami akan mengunjungi kawasan wisata Goa Gajah dan setelah itu langsung kembali ke Kuta untuk bersiap-siap mengikuti makan malam di Sea Safari Cruise.

Day 6
Hari terakhir kami gunakan untuk berjalan-jalan di sekitar Kuta sambil berbelanja oleh-oleh. Tentu Pantai Kuta adalah salah satu must-visit setiap kali berkunjung ke Bali.
Dan, inilah hari terakhir kami di Bali. Kami harus segera kembali ke Jakarta.

Oktober 16, 2012

Vihara Cikung: Ji Gong House of Help, Vihara Terbesar di Singkawang, Kalimantan Barat

Singkawang memang pantas dijuluki sebagai Kota Seribu Kuil. Kota yang dihuni oleh mayoritas etnis Tionghoa itu memang dihiasi oleh banyak kuil yang tersebar diseluruh penjuru kotanya. Salah satu dari sekian banyak kuil tersebut adalah Vihara Cikung (Ji Gong House of Hep).


Vihara Cikung (Ji Gong House of Help) terletak di Jalan Sagatani (Sin Nam, dalam bahasa setempat), Kelurahan Sijangkung, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Bangunan Vihara yang terdiri dari 3 lantai ini didirikan diatas lahan seluas 500 m2, menjadikan Vihara ini sebagai Vihara terbesar di Singkawang.


Di setiap lantai Vihara ini terdapat berbagai patung Buddha yang berbeda ukurannya. Pada lantai 2, terdapat sebuah patung Sun Go Kong (Kera Sakti) yang diapit oleh 2 patung naga disisi kanan dan kirinya. Ketiga patung tersebut dapat dilihat dari luar Vihara.


Pada halaman depan Vihara juga terdapat sebuah bangunan dua lantai berbentuk seperti sebuah paviliun yang pada lantai duanya dihiasi oleh beberapa patung Buddha juga. Sayang, ketika saya berkunjung kesana saya tidak bisa naik ke atas karena pintu besi di pertengahan tangga dikunci.


Di dalam kompleks Vihara ini terdapat Yayasan Panti Werdha Sinar Abadi, merupakan sebuah panti khusus yang dibangun untuk melayani, merawat para lansia. Baik Vihara Cikung dan Yayasan Panti Werdha Sinar Abadi berada dibawah naungan Yayasan Dharma Buddha Cikung.

Oktober 09, 2012

Culinary: West Kalimantan: Kwe Kia Theng

Kwe kia theng boleh dibilang adalah salah satu makanan khas masyarakat Tio Ciu, dari namanya saya sudah menggunakan bahasa Tio Ciu. Ini merupakan salah satu makanan favorit saya.

Kwe kia theng adalah sejenis kwe tiau dalam kuah kaldu kecap, served with pork (plus intentines) dan telur yang disemur, serta ditaburi daun bawang diatasnya. Saya sebut sebagai 'sejenis kwe tiau' karena kwe tiau disini bentuknya tidak panjang seperti kwe tiau pada umumnya, melainkan lebar berbentuk persegi panjang. Biasanya saya suka menambahkan cuka dan lada untuk memperkaya rasanya.

Di Pontianak, kwe kia theng dapat dengan mudah ditemukan, karena banyak yang menjual makanan ini. Berikut adalah beberapa tempat favorit saya membeli makanan ini.


  • Jalan Adi Sucipto, Sungai Raya, Kab. Kubu Raya (dekat kuburan Cina)
  • Jalan Siaga, Kab. Kubu Raya
  • Kwe Kia Theng 899, Jalan Merapi No. 49, Pontianak
  • Jalan Hijas, Pontianak

Untuk yang tinggal di Jakarta dan ingin mencoba mencicipi kwe kia teng, Anda bisa langsung menuju ke Jalan Pademangan 4, sebelah Gang 17, tepatnya di warung "Pempek Ulu". Di sini, kwe kia theng dibanderol dengan harga Rp16.000,-/porsi.