November 12, 2012

Rafting di Sungai Telaga Waja, Bali

Setelah melewati petak-petak sawah yang terbentang disepanjang jalan setapak yang kami lalui, akhirnya kami sampai juga di tepi Sungai Telaga Waja, disana, terlihat beberapa perahu karet yang telah disediakan untuk kegiatan rafting. Ya, pada hari itu, kami bersiap untuk memacu adrenalin kami dengan arung jeram di Sungai Telaga Waja.


Ini adalah pengalaman pertama kami rafting di Pulau Bali. Sebelumnya, kami sudah pernah rafting di Sungai Citarik, Sukabumi, Jawa Barat. Pada awalnya kami sempat bingung untuk menentukan pilihan, antara rafting di Sungai Ayung atau di Sungai Telaga Waja. Setelah membaca beberapa referensi, akhirnya kami memutuskan untuk rafting di Sungai Telaga Waja.


Sungai Telaga Waja adalah sebuah sungai yang mengalir di Desa Muncan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, berhulu di kaki Gunung Agung. Sungai Telaga Waja merupakan sungai kedua terbesar di Bali setelah Sungai Ayung. Sungai Telaga Waja mempunyai air jernih dan dingin yang mengalir dengan arus yang cukup deras dan bebatuan yang terhampar sebagai rintangan, membuat sungai ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai lintasan kegiatan arung jeram. Sungai ini juga memiliki banyak jeram grade empat yang lumayan ekstrim. Ditambah, terdapat beberapa bamboo bridge yang akan membuat adrenalin kita dipacu dengan lebih kencang lagi.

Kami telah melakukan reservasi untuk rafting activity di salah satu travel agent di Bali sebelum keberangkatan kami ke Bali. Dengan tarif Rp240.000,-/orang, paket rafting yang kami ambil sudah termasuk  asuransi, transportasi (antar-jemput dari dan ke hotel), welcome drink (kopi, teh, air mineral) dan buffet lunch.

Kami dipasangkan dengan dua orang turis asing dari negeri China. Dari seluruh peserta rafting hari itu, hanya kami berdua saja yang merupakan turis lokal, selebihnya adalah turis mancanegara. Tidak ada persiapan yang kami lakukan sebelum rafting, hanya sebuah waterproof camera bag untuk kamera digital saya (dua orang turis asing yang berasal dari negara Jepang menyiapkan mulai dari sepatu khusus, pakaian khusus, hingga kacamata khusus yang akan dipakai didalam kegiatan rafting ini!). Seluruh peserta rafting diharuskan melakukan registrasi terlebih dahulu, mengisi data yang diperlukan untuk proses asuransi.

Sebelum kegiatan rafting dilakukan, seperti biasa dilakukan briefing terlebih dahulu, mengenai dasar-dasar rafting, seperti cara memegang dayung. Selain itu, diinformasikan juga kepada para peserta rafting tentang medan yang akan kami tempuh, bagaimana cara menghadapi medan, serta penjelasan tentang instruksi-instruksi yang akan diberikan oleh guide. Beberapa instruksi utama adalah "Bamboo", agar kita membaringkan badan kita ke belakang agar tidak terbentur oleh bamboo bridge; "Boom Boom", berhenti mendayung dan memegang erat tali pada sisi samping perahu agar tidak terlempar keluar perahu; dan "Bamboo Boom Boom", berhenti mendayung, membaringkan badan kita kebelakang, dan memegang erat tali pada sisi samping perahu. Karena peserta rafting terdiri dari turis dari berbagai negara, maka briefing dilakukan dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Dan dimulailah kegiatan rafting kami. Rafting kali ini akan memakan waktu sekitar 2 jam dengan jarak tempuh 12 km. Arung Jeram kali ini benar sangat memacu adrenalin.


Serunya aktivitas rafting yang dipadu dengan indahnya alam sekitar membuat waktu terasa berlalu begitu cepat. Kami ternyata telah melalui setengah dari perjalanan kami ketika kami berhenti untuk beristirahat di sebuah air terjun yang terdapat ditepi sungai.


Didepan kami adalah sebuah bendungan setinggi 4 meter. Itulah alasan kenapa kami berhenti di air terjun ini. Menurut guide kami, bendungan tersebut terlalu berbahaya untuk kami lewati, sehingga kami diharuskan turun dari perahu, beristirahat dengan menikmati dinginnya air terjun, sementara itu, para guide menjatuhkan perahu dari atas bendungan.


Setelah beristirahat sejenak, rafting kembali dilanjutkan. Masih dengan jeram dan bamboo bridge yang harus kami lewati. Indah memang alam disekitar Sungai Telaga Waja, membuat kami terbuai dan lupa waktu. Tak terasa, kami akan segera memasuki finish line. Wait a minute, masih ada sebuah rintangan terakhir yang harus kami lewati agar kami bisa mencapai garis finish, rintangan tersebut adalah sebuah bendungan setinggi 4 meter dan akan dilalui dengan kami tetap berada di atas perahu! Hmm, terdengar sangat menarik!

Sebelum menuruni bendungan, perahu kami ditepikan oleh guide kami dan kami diarahkan tentang posisi yang tepat untuk menuruni bendungan tersebut. Setelah semua telah pada posisi yang tepat, perahu kami pun melaju mengikuti arus untuk menuruni bendungan tersebut. Dan, wow! It was so much fun!! :)) Sayang, tidak ada dokumentasi foto kami di jump point ini.


Sesampainya di garis finish, Anda tidak akan langsung melihat restoran yang menunggi Anda dengan sajian makanannya. Anda masih harus menaiki puluhan anak tangga untuk sampai di atas.


Setelah melewati anak tangga tersebut, kami disambut oleh beberapa orang yang membagikan handuk untuk kami pakai. Tersedia shower di luar ruangan dan beberapa kamar ganti untuk berganti pakaian sebelum menikmati hidangan santap siang yang telah disediakan di restoran. Catatan, buffet lunch dalam paket adalah food only, minuman dibeli secara terpisah.

Sebelum diantar kembali ke hotel, kami sempat berfoto bersama guide rafting dan sopir yang mengantar kami yang ternyata adalah ayah dan anak! :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar