September 18, 2012

Taman Wisata Alam Situ Patengan, West Java

Satu lagi objek wisata di daerah Ciwidey selain Kawah Putih adalah Telaga Patengan, atau juga sering disebut dengan nama Situ Patengan atau Situ Patenggang. Jarak antara kedua objek wisata ini tidak begitu jauh, Kawah Putih di atas Gunung Patuha sedangkan Situ Patenggang di kaki gunungnya. Sepanjang perjalanan menuju ke situ, mata kita akan disegarkan oleh hijaunya alam sekitar, mulai dari pepohonan, hamparan perkebunan teh hingga perkebunan strawberry. Situ Patenggan sendiri terletak di belakang hamparan perkebunan teh.



Situ Patenggan adalah sebuah Taman Wisata Alam seluas 65 ha yang terletak pada ketinggian 1600 mdpl. Pada ketinggian dan suasana alam seperti ini, sudah pasti udara dingin dan segar yang akan dirasakan disini.


Untuk masuk ke dalam taman wisata ini, para pengunjung diharuskan membayar tiket sebesar Rp6.000/orang, sesuai dengan tarif yang tertera pada papan tiket berikut ini.


Danau seluas 48 ha dari TWA seluas 65 ha ini tidak lepas dari sebuah mitos yang berkembang disana. Mitos tersebut di tulis dan dibingkai di dalam sebuah figura besar sehingga dapat dibaca oleh semua pengunjung.


Kata situ patenggang berasal dari bahasa Sunda, situ berarti danau dan pateangan-teangan berarti saling mencari. Mengisahkan cinta Putra Prabu dan Putri titisan Dewi yang besar bersama alam, yaitu Ki Santang dan Dewi Rengganis. Mereka berpisah untuk sekian lamanya. Karena cinta mereka yang begitu dalam, mereka saling mencari dan akhirnya dipertemukan kembali di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan "Batu Cinta". Dewi Rengganis pun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (Pulau Asmara /Pulau Sasaka).


Kepercayaan bahwa hubungan sepasang kekasih akan langgeng dan abadi seperi Ki Santang dan Dewi Rengganis jika singgah di Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara menjadikan Pulau Asmara dengan Batu Cintanya menjadi favorit para pengunjung. Untuk dapat mencapai Pulau Asmara yang berada di tengah danau, Anda bisa menggunakan perahu yang banyak bertengger di tepi danau. Banyak yang akan menawari Anda jasa untuk mengantarkan Anda sampai ke Pulau Asmara. Tawar-menawar tarif biasa dilakukan disini.

Setelah menikmati keindahan alam di situ, sebelum beranjak, tidak ada salahnya membeli oleh-oleh dari sini. Layaknya kawasan wisata lainnya di daerah Bandung, kawasan ini juga menawarkan buah strawberry yang banyak dibudidayakan di kota ini. Cuaca yang sedang hujan bukanlah penghalang bagi mereka untuk tetap menjajakan strawberry mereka kepada para pengunjung.


Selain para penjaja buah strawberry, banyak pula toko yang menyediakan beragam barang, berbaris menunggu para wisatawan untuk singgah.


Situ Patenggang adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi. Berawal dari kepercayaan mengenai situ ini dan suasana alamnya, cocok untuk menyegarkan jiwa dan pikiran, seperti yang kami lakukan, melepaskan diri sejenak dari rutinitas pekerjaan dan hiruk pikuk ibukota.


September 11, 2012

And Here We Are, In Kawah Putih, West Java

Yay! Saya dan rombongan saya berteriak senang ketika kami pada akhirnya melihat plang besar bertuliskan “Wisata Kawah Putih”.



Hari itu, Sabtu, 10 Maret 2012, saya beserta rombongan saya, para rekan kerja saya, berangkat menuju Bandung dari Jakarta. Kami berencana menghabiskan akhir pekan kami dengan berwisata ke kota yang dijuluki sebagai Kota Kembang itu.


Oleh karena jaraknya yang cukup jauh, kawasan wisata Kawah Putih belum pernah kami masukkan ke dalam list tempat yang akan kami kunjungi pada trip-trip kami ke Bandung sebelumnya. Kali ini, kami mengeliminasi tempat-tempat wisata lainnya yang sudah pernah kami kunjungi dan menempatkan Kawah Putih sebagai tujuan prioritas kami, dan sampailah kami disana! :)

Setelah memarkir mobil, kami bergegas naik menuju ke atas dengan menggunakan jasa angkutan yang telah tersedia disana. Berhubung kami kesana pada weekend, kami dikenakan tarif tiket masuk sebesar Rp15.000/orang dan jasa angkutan sebesar Rp10.000/orang. Jika pada hari biasa, harga tiket masuk adalah Rp12.000/orang.



Setelah melewati jalan menanjak dan berkelok-kelok, akhirnya sampailah kami di atas. Turun dari angkot, kami langsung menuju tulisan besar bertuliskan “Kawah Putih”, tidak sabar rasanya untuk segera mengabadikan kunjungan kami ini kedalam bingkai foto.


Setelah berfoto ria bersama tulisan “Kawah Putih” kami segera berjalan menuju gerbang masuk ke dalam Kawah Putih, dan tentunya, tidak lupa berfoto di gerbang masuk tersebut :D


Rasa dingin mulai merasuki tubuh kami ketika kami memasuki kawasan Kawah Putih. Wajar, Kawah Putih terletak di atas Gunung Patuha yang tingginya 2.386dpl. Ditambah, hujan gerimis yang mengiringi kunjungan pertama kami ke Kawah Putih membuat tubuh kami menggigil. Tetapi hujan tidak mengurangi rasa antusias kami untuk segera melihat keindahan Kawah Putih dengan mata kepala kami sendiri. Setelah mengenakan jaket, kami berangkat menyusuri jalan menurun menuju ke dalam kawasan Kawah Putih.


Hujan membuat kabut turun menyelimuti keindahan Kawah Putih, karena sejauh mata memandang, Kawah Putih tidak terlihat secantik Kawah Putih yang gambarnya banyak tersebar di dunia maya. Walau begitu, kami tetap semangat untuk tetap menjajaki Kawah Putih.


Setelah menghabiskan sekitar 20 menit berada di dalam kawasan Kawah Putih, kami memutuskan untuk segera keluar dari kawasan tersebut karena rasa pusing sudah mulai melanda, mungkin karena kelamaan menghirup hawa belerang disana. Dianjurkan memang, untuk berada di dalam kawasan Kawah Putih tidak lebih dari 15 menit karena dapat menyebabkan batuk, mual, pusing, serta mengakibatkan mulut atau tenggorokan menjadi kering.


Dengan tetap menggunakan jasa angkutan yang disediakan disana, kami turun menuju tempat kendaraan kami diparkirkan. Sebelum menuju tujuan wisata kami berikutnya, kami terlebih dahulu menikmati jagung bakar yang dijual oleh pedagang disana, dilanjutkan membeli oleh-oleh berupa buah strawberry yang banyak dijual disana. Oh ya, disana untuk pertama kalinya saya melihat buah peppino, sekilas seperti terong Belanda. Rasa penasaran membuat saya membeli buah tersebut, hmm, rasanya seperti melon dengan rasa yang lebih tawar kalau menurut saya.




Next, saya mau kembali lagi ke Kawah Putih. Belajar dari pengalaman pertama kesana, lain kali harus sampai disana lebih pagi lagi dan tidak sedang dalam musim hujan agar kabut tidak turun kebawah menutupi keindahan Kawah Putih. Dan satu lagi, jangan lupa membawa jaket, karena walaupun tidak sedang hujan, rasa dingin selalu ada disana, mengingat ketinggian dari Gunung Patuha itu sendiri.


September 04, 2012

Car Free Day: Ketika Jalanan Ibukota Menjadi Ramah

Liburan telah berlalu, kini saatnya untuk kembali beraktivitas.
Bagi warga ibukota, hari-hari dimana mereka kembali bergelut dengan suasana jalanan Jakarta yang dipenuhi dengan kendaraan yang lalu lalang melaju bak dikejar setan dan kemacetan dimana-mana, tentu bukanlah hari yang dinanti-nantikan.
Tapi, tunggu sejenak, ada saat dimana jalanan Jakarta menjadi ramah, saat dimana tidak ada kendaraan yang melintas dan jalanan dikuasai oleh kita, manusia. Ya, Jakarta (dan sejumlah kota besar lainnya) kini rutin melaksanakan suatu event bernama Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day), dimana pada hari tersebut jalanan yang menjadi tempat diselenggarakannya acara tersebut akan ditutup bagi kendaraan, di Jakarta, hanya bus TransJakarta saja yang diperbolehkan untuk tetap lewat di jalur khusus busway.

(Sumber.  http://gogirlmagz.com)


Pertama kali digelar di Jakarta pada Minggu, 27 April 2008, Car Free Day hari ini telah menjadi kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh beberapa kota besar di Indonesia. Khusus Jakarta, Car Free Day yang paling ramai diikuti adalah Car Free Day yang diselenggarakan di daerah Sudirman - Thamrin.

Kawasan Sudirman-Thamrin adalah kawasan yang terkenal dengan tingkat kepadatan lalu lintasnya yang tinggi. Siapa yang tidak kenal dengan Bundaran Hotel Indonesia yang terkenal itu? Pada hari biasa, tidak akan ada yang bisa bersantai sambil menikmati udara segar di kawasan itu. Sejak Car Free Day diselenggarakan, kawasan ini telah menjadi primadona peserta, termasuk saya. Jalanan yang biasanya dikuasai oleh kendaraan kini dikuasai oleh kita, para manusia yang haus akan jalanan yang ramah. Asyiknya menikmati suasana pagi di Kota Jakarta dengan udaranya yang segar dan jalanan yang ramah.


Pada awal diselenggarakan, kegiatan ini mempunyai tujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menurunkan ketergantungannya terhadap kendaraan bermotor. Tema yang diusung adalah tinggalkan kendaraan bermotor Anda di rumah dan berjalan kakilah atau gunakan kendaraan tidak bermotor ataupun menggunakan kendaraan umum untuk perjalanan panjang. Maka tidak heran, kegiatan ini dijadikan ajang tempat untuk bersepeda oleh masyarakat, karena pada saat kegiatan ini berlangsung, Anda dapat bersepeda dengan aman dan tenang tanpa takut dengan banyaknya kendaraan bermotor yang lalu lalang. Bus TransJakarta yang tetap beroperasi di jalur busway pun melaju dengan sangat pelan.


Selain sebagai ajang untuk bersepeda ria, masih banyak hal menarik lainnya yang bisa kita jumpai dalam kegiatan ini, misalnya pada saat saya mengikuti kegiatan ini, saya menjumpai sekelompok pecinta sepeda ontel berseragam pak pos yang memamerkan sepeda koleksi mereka disini :)


Animo masyarakat yang besar terhadap kegiatan yang rutin diselenggarakan di kawasan yang berbeda setiap minggunya mulai dari jam 6 pagi sampai dengan jam 12 siang ini telah merubah Car Free Day menjadi kegiatan yang sangat asyik untuk mengisi akhir pekan kita. Tidak hanya ajang bersepeda dan menyalurkan hobby seperti pencinta sepeda ontel tadi, masih banyak kegiatan menarik lainnya yang bervariatif setiap minggunya yang bisa diikuti dalam kegiatan Car Free Day ini, karena banyak sekali perusahaan-perusahaan yang berlomba-lomba untuk mengadakan event promosi bersamaan dengan dilaksanakannya kegiatan ini, dan tidak jarang pula Anda bisa pulang sambil membawa souvenir dari mereka :)

 
 
Berikut jadwal Car Free Day DKI Jakarta 2012.
(sumber:  http://www.tmcmetro.com)

Anda juga ingin ikut merasakan jalanan Ibukota yang ramah? Ayo berpartisipasi dalam Hari Bebas Kendaraan Bermotor, bantu menciptakan udara yang baik dan segar sambil bersenang-senang :)