Agustus 27, 2013

Kelenteng Hok Tek Che, Belitung

Selain Kelenteng Sijuk, masih terdapat sebuah kelenteng lainnya di Belitung yang ditetapkan menjadi benda cagar budaya oleh Dinas Kebudayaan dan Parisiwata Pemerintah Kabupaten Belitung. Kelenteng tersebut adalah Kelenteng Hok Tek Che.


Kami sampai di kelenteng ini pada pukul 5.45 pm. Pintu kelenteng pada saat itu tampak tertutup. Kami menunggu beberapa saat sampai kemudian datanglah seorang pengurus kelenteng yang membukakan pintu kelenteng untuk kami.

Kelenteng Hok Tek Che juga dikenal dengan nama Pak Kung Miau. Kelenteng ini terletak di Jalan LetJend S. Parman (dahulu bernama Jalan Kelenteng), Tanjung Pandan, Belitung. Kelenteng yang dibangun pada tahun 1868 ini memiiki bangunan yang cukup unik menurut saya, berbeda dengan kelenteng lain pada umumnya.


Jika ditelisik dari namanya, kelenteng ini mempunyai nama yang sama dengan Kelenteng Fuk Tet Che. Pada kedua kelenteng ini sama-sama tertulis nama yang sama dalam Bahasa Mandarin: 福德祠, pelafalannya adalah Fú Dé Cí (dimana di kedua kelenteng tersebut tulisan tersebut memang ditulis terbalik dari yang saya tuliskan disini, mengingat tulisan dalam Bahasa Mandarin dibaca dari kanan ke kiri).


Rasa penasaran membuat saya menelusuri lebih jauh lagi tentang nama-nama kelenteng di Pulau Belitung ini. Saya menemukan bahwa terdapat kelenteng lainnya yang ternyata juga memiliki nama yang sama, hanya kelenteng tersebut lebih terkenal dengan nama lainnya, misalnya Vihara Dharma Suci Belitung. Temuan saya lainnya adalah bahwa semua kelenteng dengan nama Fú Dé Cí memusatkan pemujaan kepada Dewa Bumi (Hok Tek Ceng Sin/Tu Ti Pak Kung).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar