Apa hal pertama yang terbersit dipikiran Anda ketika seseorang melontarkan kata Jakarta? Rata-rata orang akan berkata: macet. Transportasi di Jakarta yang carut-marut membuat tingkat stress individunya tinggi. Individu-individu tersebut juga harus berkutat dengan polusi udara dan polusi suara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, menambah kepenatan yang dirasakan mereka. Kondisi yang demikian menyebabkan banyak warga Jakarta yang
melarikan diri disetiap akhir pekan. Sebagian besar memilih daerah Puncak di Bogor dan Bandung sebagai
tempat pelarian mereka. Tapi tahukah Anda, Jakarta memiliki oasis yang indah yang bisa menjadi
tempat pelarian yang sempurna untuk Anda?
Oasis Jakarta tersebut adalah Kepulauan Seribu. Terletak disebelah utara pantai Jakarta, Kepulauan Seribu dapat dicapai dari Muara Kamal atau Pelabuhan Ancol Marina. Terdiri dari 128 pulau kecil, beberapa pulaunya telah dilengkapi dengan fasilitas seperti
cottage. Salah satu pulau tersebut adalah Pulau Bidadari. Pulau Bidadari adalah pulau dengan resort yang jaraknya paling dekat dengan Jakarta. Pulau ini hanya berjarak sekitar 15 km saja dari Jakarta. Dahulu, pulau ini sempat dinamakan Pulau Sakit, karena pada tahun 1679, VOC pernah mendirikan sebuah rumah sakit kusta disini.
|
Prasasti di Pulau Bidadari |
Pulau dengan luas 7.5 ha ini menjadi pulau pilihan kami untuk bermalam.
Cottage pilihan kami adalah
cottage yang dibangun diantara pepohonan yang rindang dan langsung menghadap ke pantai. Kami menghabiskan waktu kami hanya dengan bersantai menikmati suasana pantai yang damai, menjernihkan pikiran yang keruh atas rutinitas yang kami jalani sehari-hari. Aktivitas pilihan kami sangat sederhana, duduk bercengkerama dan tertawa riang dengan para sahabat kami sambil menikmati buah kelapa segar. Aktivitas lainnya adalah bersepeda dan bermain bola pingpong. Menjelang sore, kami berjalan kesalah satu sudut pulau, menghabiskan waktu dengan berbasah-basahan bermain air ditepi pantai sambil menikmati matahari terbenam. Sayang, indahnya matahari terbenam di pulau ini tidak kami rekam dengan lensa kamera kami mengingat kami basah bermain air pada petang itu. Pada malam hari, kami menikmati semilir angin yang berhembus, bercengkerama sambil menikmati keindahan langit yang bertabur bintang pada malam itu. Cuaca pada saat itu memang bersahabat dengan kami.
|
Sang Tanduk Tujuh Belas di Pulau Bidadari |
Aktivitas seru lainnya yang sayang untuk dilewatkan di Kepulauan Seribu adalah
island hopping. Pengunjung bisa menyewa kapal yang banyak tertambat berjejer ditepi pantai. Dari Pulau Bidadari, kami melakukan
island hopping ke tiga pulau lainnya, yakni Pulau Kelor, Pulau Onrust, dan Pulau Khayangan.
Pulau Kelor adalah pulau tujuan kami yang pertama. Di pulau ini berdiri sebuah benteng peninggalan Belanda yang konon dibangun VOC untuk menghadapi serangan Portugis di abad ke-17. Dari kejauhan tampak pulau kecil ini memiliki pasir yang sangat putih. Sayang, air sedang surut saat itu, sehingga kapal kami tidak bisa mendekat. Kami harus puas dengan hanya menikmati keindahan pulau ini dari atas kapal saja.
|
Benteng di Pulau Kelor |
Kapal yang kami tumpangi terus bergerak menjauh dari Pulau Kelor secara perlahan. Kami menuju Pulau Onrust, salah satu pulau bersejarah di Kepulauan Seribu. Menurut prasasti yang ada di pulau ini, pada tahun 1615, Belanda membangun dermaga dan galangan kapal di pulau ini untuk memperbaiki kapal-kapal VOC. Menurut informasi yang terdapat di museum yang ada di pulau ini, pada tahun 1770, pulau ini pernah disinggahi oleh pelaut Inggris, Kapten James Cook, selama 8 hari untuk memperbaiki Endeavour, kapalnya. Pulau ini juga pernah dijadikan sebagai asrama haji pada tahun 1930-an. Sisa-sisa bangunan tempat karantina haji sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi masih bisa dilihat dipulau ini.
|
Prasasti di Pulau Onrust |
|
Sisa-sisa bangunan Barak Karantina Haji di Pulau Onrust |
Save the best for the last. Mungkin ini adalah kalimat yang cocok untuk menggambarkan pulau ini bagi saya. Pulau terakhir yang kami kunjungi ini menjadi favorit saya. Bernama Pulau Cipir, atau lebih populer dengan nama Pulau Khayangan. Di pulau ini terdapat sebuah prasasti yang menyebutkan bahwa pada tahun 1668 pernah dibangun sebuah dermaga dan galangan kapal di pulau ini. Pada tahun 1679, sebuah rumah sakit juga dibangun disini. Masih ada sisa-sisa bangunan bersejarah tersebut yang bisa kita lihat di pulau ini. Dari pulau ini, pengunjung dapat berfoto dengan latar belakang laut dan Pulau Kelor yang indah. Inilah alasan kenapa saya menjadikan pulau ini sebagai pulau favorit saya :)
|
Prasasti di Pulau Cipir/Khayangan |
|
Sisa-sisa bangunan di Pulau Khayangan |
|
Spot foto dengan latar belakang laut dan Pulau Kelor |
Keempat pulau ini hanyalah sebagian kecil dari pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Masih banyak pulau lainnya yang wajib dikunjungi karena keindahannya sangat sayang untuk dilewatkan. Beberapa pulau diantaranya menawarkan keindahan surga bawah lautnya. Maka, tidak perlu beranjak dari Jakarta bukan untuk
melarikan diri? Disalah satu sudut Kota Jakarta ini, Anda dapat merasakan Jakarta yang damai, Jakarta tanpa transportasi yang carut-marut, dan Jakarta yang bebas polusi udara dan polusi suara dari kendaraan bermotor. #EnjoyJakarta
Salam
BalasHapusBerbagi Kisah, Informasi dan Foto
Tentang Indahnya INDONESIA
www.jelajah-nesia.blogspot.com
Pengalaman yang sangat berharga dan menyenangkan tentunya.
BalasHapusSalam wisata
Nice trip :)
BalasHapusYeah. Thanks! ;)
Hapus