Jujur, ini kali pertama saya mendengar dan tahu tentang adanya sebuah festival tahunan yang diadakan oleh masyarakat di Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara.
(Sumber: https://si0.twimg.com/profile_images/1690766468/avatar-jailolo.jpg) |
Sejak awal, sejak saya masih kecil, traveling telah mempunyai daya tarik tersendiri buat saya.
Berasal dari sebuah desa kecil di pelosok provinsi Kalimantan Barat yang sebagian besar permukaannya adalah air memegang andil tersendiri di dalam kecintaan saya akan traveling.
Fisik yang lemah yang tidak pernah tahan akan sinar matahari yang menjadi kuat seketika ketika saya traveling menambah semangat traveling saya (saya sangat bangga dengan fisik saya ketika pada satu kali traveling saya mampu berjalan kaki selama 7 jam, padahal dalam kehidupan nyata, berlari setengah putaran lapangan saja muka saya sudah pucat pasi!).
Tinggal di daerah yang mempunyai sejuta kawasan wisata yang menarik membuat saya haus akan energi yang dihasilkan ketika saya mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. Dan peluang saya untuk melihat dunia diluar daerah saya semakin terbuka ketika saya dimutasi kerja ke Jakarta pada tahun 2010 silam.
Berawal dari mengunjungi kota-kota sekitar Jakarta, tidak butuh waktu lama bagi saya untuk langsung memulai petualangan yang besar bagi saya. Akhirnya pada semester kedua tahun 2010 saya berpetualang ke Pulau Lombok, Mataram, sebuah provinsi yang terletak di Indonesia bagian Timur. Sebelumnya, tidak pernah terpikirkan oleh saya bahwa saya akan bisa menginjakkan kaki di daerah yang sangat jauh dari tempat tinggal saya sebelumnya di Kalimantan Barat.
Keberhasilan perjalanan backpacker ke Pulau Lombok menjadi candu bagi saya untuk terus berpetualang ke daerah Indonesia lainnya.
Sedari dulu saya sudah sangat mengagumi Indonesia. Keindahan alam Indonesia telah menghipnotis saya. Indonesia adalah negeri yang sangat indah dan kaya akan segala-galanya. Saya sangat ingin mempelajari budaya bangsa Indonesia dengan keanekaragamannya, and I wanna spread it! Saya ingin semua warga dunia tahu betapa unik dan beragamnya budaya Indonesia serta betapa indahnya alam Indonesia. Oleh karena itu, terbentuklah blog ini, yang asal mula menulisnya muncul beriringan dengan dirilisnya detikTravel oleh situs detikcom, sampai dengan akhirnya saya berani mengirimkan hasil tulisan pertama saya pada 01 April 2011 yang membahas tentang salah satu kawasan wisata di Singkawang, Kalimantan Barat.
Tentu tidak mudah bagi saya untuk selalu melakukan perjalanan menjelajah tiap sudut dari negara Indonesia. Karena jujur, biaya yang diperlukan untuk menjelajah negeri sendiri lebih mahal jika dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk menjelejahi negeri orang.
Sebagai seorang pekerja yang tinggal jauh dari keluarga dan harus menghidupi kehidupan saya sendiri, saya diharuskan hebat dalam perencanaan keuangan, agar uang yang dihasilkan tidak serta merta habis, dapat disisihkan untuk hari tua dan juga dapat disisihkan untuk memenuhi hasrat saya untuk mengeksplor setiap sudut negara Indonesia.
Munculnya kuis yang diadakan oleh pihak penyelenggara Festival Teluk Jailolo yang telah berhasil diselenggarakan selama 3 tahun berturut-turut (dan akan segera memasuki tahun ke - 4!) membuka peluang bagi saya untuk sekali lagi mengeksplor sudut Indonesia lainnya yang belum pernah saya kunjungi.
Saya akan sangat senang jika diberi kesempatan untuk bisa mengeksplor Indonesia bagian timur lainnya jika terpilih menjadi pemenang, yang artinya saya juga bisa turut serta menyaksikan secara langsung satu lagi ragam budaya masyarakat Indonesia.
Informasi yang saya dapatkan dari internet bahwa Halmahera Barat memiliki luas wilayah laut yang lebih luas dari wilayah daratnya dan mempunyai 123 pulau-pulau kecil membuat saya semakin excited untuk mengunjungi wilayah ini. Informasi lain juga menyebut bahwa Halmahera Barat telah menjadi tempat tinggal bagi banyak suku yang berbeda. Semakin banyak suku yang mendiami suatu wilayah berarti semakin banyak pula ragam bahasa, adat-istiadat dan tradisi yang bisa saya lihat dan pelajari di satu wilayah.
Jika mempunyai kesempatan untuk berpetualang di Halmahera Barat, banyak sekali tempat yang ingin saya kunjungi. Mungkin waktu satu minggu saja tidak akan cukup untuk menjelajahi semua sudut Halmahera Barat yang memiliki 9 kecamatan itu. Adalah Lembah Sahu, salah satu tempat yang ingin saya kunjungi, daerah yang sejak dulu telah dikenal sangat memanjakan penghuninya, suku Sahu yang memiliki intensitas adat istiadat yang cukup tinggi, dengan kekayaan alam yang melimpah ruah. Kita juga bisa menikmati keindahan bulu burung bidadari, di Kawasan Hutan Sahu ini, yang merupakan habitat burung bidadari, salah satu burung khas Halmahera yang tidak ditemukan di daerah lain, yang sering disebut sebagai cendrawasih Halmahera.
Rumah adat suku Sahu, sasa’du, yang berdiri kokoh ditengah-tengah perkampungan masyarakat juga akan menarik saya untuk mengunjunginya. Ditambah lagi jika saya bisa bersosialisasi lebih lama dengan mereka yang dikenal sangat menjunjung tinggi kehidupan sosial, saling menghargai dan bekerjasama antar sesama.
Daerah lain yang juga ingin saya kunjungi adalah Kecamatan Loloda, salah satu kecamatan di Halmahera Barat yang terdiri dari gugusan kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau yang terkenal indah dengan perpaduan antara tanjung, teluk, lekukan pantai, dan tebingnya kokoh. Sungguh sebuah mahakarya alam yang sangat indah. Perjalanan ke kepulauan ini yang hanya bisa ditempuh dengan perjalanan laut juga akan sangat dinantikan, karena perjalanan laut ini akan dimeriahkan oleh atraksi lumba-lumba yang berlatarkan pemandangan tebing kokoh nan indah. Tidak hanya itu, mata juga akan termanjakan dengan melihat air terjun kahatola, sebuah air terjun yang bermuara di sebuah tebing dan langsung jatuh ke laut.
Halmahera Barat yang terkenal kaya akan terumbu karangnya yang indah juga akan menjadi surga bagi para diver maupun bagi mereka yang hanya ingin snorkeling. Daerahnya yang masih alami akan membuat saya rela bangun pagi demi mengejar sunrise yang pasti sangat indah dengan suasananya yang masih tenang dan asri dan sejuk, sambil ditemani oleh suara cicitan burung yang beterbangan keluar dari sarangnya.
(Sumber: https://twitter.com/#!/Jailolo2012Fest/status/192090373995245570/photo/1) |
(Sumber: https://twitter.com/#!/Jailolo2012Fest/status/192095056516231169/photo/1) |
(Sumber: http://anbti.org/content/menyusuri-pesona-jailolo-halmahera-barat) |
Halmahera Barat kaya akan hasil bumi, khususnya rempah dan hasil laut. Kekayaan hasil bumi akan ditunjukkan oleh masyarakat disana di dalam Festival Teluk Jailolo dalam Spice Parade, dimana ratusan petani rempah akan memamerkan rempah hasil bumi mereka sambil mengenakan pakaian adat mereka, sebagai wujud penghargaan mereka terhadap anugrah alam yang menjadi mata pencaharian mereka. Pada Festival Teluk Jailolo pula, hasil bumi dan hasil laut mereka akan dipadukan menjadi sebuah pesta kuliner di tepi laut. Tentu ini akan menjadi perpaduan yang sangat dinantikan.
Demikianlah sepenggal cerita tentang indahnya Indonesia, indahnya Maluku Utara, indahnya Halmahera Barat, dan indahnya mimpi saya di tanah Gilolo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar